Monday, February 22, 2016

Cara Mendesain Fire Alarm System

Cara Mendesain Fire Alarm System

Fire Alarm System berfungsi untuk memberikan tanda bahaya (alert) ketika terjadi potensi kebakaran, baik disebabkan oleh kebocoran gas yang mudah terbakar / flammable, adanya asap sebagai akibat dari kebakaran ygn lebih kecil lagi, panas / heat / temperatur yang tinggi sebagai akibat dari malfungsi dari perangkat yang berada di dekat heat detector ataupun api yang belum menimbulkan asap yang dapat dideteksi oleh smoke detector, namun sudah cukup dapat dikategorikan sebagai potensi bahaya kebakaran.

Dalam sistem fire alarm, perangkatnya dapat dikategorikan sebagai berikut :

  1. Main Equipment :
    1. Main Control Panel Fire Alarm (MCPFA)
    2. Annunciator
  2. Input / Output Device
    1. Zone module
    2. Control module
  3. Sensor / Detector
    1. Smoke Detector 
    2. Photo Beam Detector
    3. Heat Detector 
  4. Audio Visual
    1. Manual Pull Station / Break Glass Call Point 

    2. Horn / Strobe 
Kesemua perangkat di atas dirangkai menjadi sebuah Sistem Fire Alarm.


Instalasi fire alarm system dimulai dengan :

  • proses pengolahan gambar
  • perhitungan kebutuhan kabel, detektor, panel fire alarm dan perangkat lainnya
  • penyusunan RAB (rencana anggaran biaya)
  • pengajuan kepada klien untuk mendapatkan approval
  • pembelian barang sesuai RAB
  • pemasangan perangkat fire alarm system
  • pengesetan perangkat fire alarm system
  • commissioning perangkat fire alarm system
  • fire drill serta pembuatan dokumentasi penggunaan serta perawatan fire alarm system
Perawatan fire alarm system dimulai dengan :

  • secara periodik perawatan / pengetest-an detector / perangkat lainnya.
  • pengecekan ulang sambungan kabel, perpipaan, panel, annunciator, false alarm, dsb.
  • pergantian spare parts, relokasi equipment yang rusak ataupun penambahan detector / perangkat lainnya supaya lebih optimal.
             CV Karsa Energi Sejahtera
         KaESa Solutions

No comments: